Minggu, 26 Februari 2017

Manfaat Buah Naga



   Apa yang terpikirkan jika mendengar kata buah naga? Mungkin yang terlintas di pikiran adalah seekor naga yang biasa muncul di cerita dongeng, yang bercerita tentang seorang kesatria pemberani yang berhasil menyelamatkan seorang putri canti, yang di kurung di sebuah menara tinggi. Menara itu di jaga seekor naga yang bisa menghembuskan nafas api.

   Tentu saja bukan naga yang seperti itu. Tapi buah yang tumbuh dari sebuah tanaman. Di sebut buah naga karena kulitnya memiliki sisik seperti seekor naga. Nama asli buah ini sendiri sebenarnya adalah buah pitaya. Buah naga ini tumbuh subur di daerah tropis dan subtropis, di wilayah amerika selatan dan asi. Pohon Buah naga sendiri berduri seperti pohon kaktus. Buahnya berwarna merah dengan daging buah berwana putih atau merah kehitaman, dan memiliki biji berwarna hitam.
Nilai gizi dari 100 gram buah naga adalah :
  • Air 80-90 gram
  • asam askorbat ( vitamin C ) 4-25 mg
  • Ash 0,4-0,7 gram
  • kalsium 6-10 mg
  • kalori : 35-50
  • Karbohidrat 9-14 gram
  • Karoten ( vitamin A) traces
  • lemak 0,1-0,6 gram
  • serat 0,3-0,9 g
  • Iron 0,3-0,7 mg Niacin (Vitamin B3) 0,2-0,45 mg
  • Fosfor 16-36 mg
  • Protein 0,15-0,5 g
  • Thiamine (vitamin B1) traces
  • Riboflavin ( vitamin B2) traces
Manfaat buah naga untuk kesehatan:
  1. Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Buah naga kaya akan vitamin C dan serat yang bermanfaat bagi tubuh
  2. Membantu proses pencernaan, karena buah naga kaya akan serat.
  3. Menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2.
  4. Mencegah terbentuknya sel kanker akibat radikal bebas. Mineral dan serat yang terkandung dalam buah naga membantu membersikan racun dalam usus besar. Dan mecegah terjadinya kanker usus.
http://artikeltentangkesehatan.com/wp-content/uploads/2016/02/naga.jpg

penyebab kebakaran hutan



Penyebab Kebakaran Hutan
Secara umum, penyebab kebakaran hutan di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi dua. Yang pertama adalah kebakaran hutan yang disebabkan oleh faktor alam. Yang kedua kebakaran hutan yang disebabkan oleh faktor manusia. Kebakaran hutan di Indonesia yang terus terulang setiap tahun ini, penyebabnya sebagian besar oleh faktor manusia, baik tanpa disengaja maupun disengaja. Dampak kebakaran hutan ini tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, namun juga negara-negara tetangga.
Penyebab kebakaran hutan karena faktor alam atau secara alami dipicu oleh petir, lelehan lahar gunung api, gesekan antara pepohonan yang kemudian menimbulkan percikan api. Kebakaran hutan yang diakibatkan oleh petir dan gesekan pohon jarang terjadi di Indonesia apalagi pada hutan hujan tropis. Baru dapat terjadi apabila kondisi hutan memungkinkan, seperti saat kekeringan yang panjang.


Kebakaran Hutan di  Indonesia

Telah disinggung di awal, kebakaran hutan di Indonesia yang berulang hampir tiap tahun, lebih banyak disebabkan oleh faktor manusia. Berdasarkan laporan sebuah lembaga riset, faktor manusia merupakan penyebab kebakaran hutan di sejumlah provinsi. Menurut Syaufina (2008) dalam bukunya, Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia, hampir 99 persen kebakaran hutan di Indonesia disebabkan karena ulah manusia.
Kebakaran hutan yang disebabkan oleh ketidaksengajaan manusia bisa terjadi semisal karena puntung rokok yang dibuang di area hutan, api unggun di hutan yang lupa dimatikan atau tidak benar-benar mati saat ditinggalkan, pembakaran sampah, dan berbagai kelalaian lainnya. Kebakaran jenis ini kerap terjadi di hutan-hutan pada gunung-gunung yang kerap dikunjungi pencinta alam (pendakian gunung) di pulau Jawa seperti kebakaran hutan di Gunung Sindoro dan Gunung Muria pada akhir September ini.
Karena itu diperlukan kewaspadaan bagi para penggiat kegiatan di luardan masyarakat di sekitar hutan. Kelalaian kecil semisal meninggalkan bekas perapian yang masih memiliki bara api atau membuat puntung rokok mampu memicu kebakaran hutan. (Baca : Perilaku Bijak Di Hutan)
Kebakaran di bawah tanah pada daerah tanah gambut dapat pula menjadi menyulut kebakaran hutan di atas tanah pada saat musim kemarau. Kebakaran bawah tanah di salah satu lahan basah ini bisa terjadi sangat lama dan tidak terdeteksi hingga memicu kebakaran lahan di atasnya.
Faktor manusia lainnya yang menjadi penyebab kebakaran hutan di Indonesia adalah pembukaan lahan. Pembukaan lahan dengan cara membakar hutan kerap menjadi hal yang paling sering dilakukan baik oleh perorangan maupun perusahaan. Pembakaran hutan menjadi pilihan yang paling murah dan mudah untuk mengubah lahan hutan menjadi kebun kelapa sawit, kebun karet, dan lahan pertanian lainnya sekaligus menaikkan harga jual lahan.